Selasa, 25 Maret 2014

Pembuatan Catu Daya +5 Volt dan -5 Volt

 
CATU DAYA + 5 Volt dan -5 Volt
Pengertian Catu Daya
                Catu daya atau power suplay adalah suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Hampir semua peralatan elektronik membutuhkan catu daya. Ada beberapa peralatan elektronik seperti radio dan tape yang masih membutuhkan baterai sebagai sumber arusnya. Namun untuk mempermudah agar kita tidak tergantung dengan baterai, maka dibuatlah alat yang dapat mengubah arus listrik dari PLN menjadi arus listrik searah. Dalam aplikasinya catu daya banyak kegunaannya dan manfaatnya, terutama dalam penggunaan peralatan elektronik yang membutuhkan catu daya. Contohnya : radio, tape, hape, laptop dan masih banyak peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan yang namanya catu daya.
Komponen pembuatan catu daya
                Dalam pembuatan catu daya yang akan saya uraikan ini adalah tentang pembuatan catu daya dengan keluaran + 5 volt dan -5 volt. Adapun komponennya adalah sebagai berikut:
1.       Transformator
2.       Diode sebagai penyearah
3.       Kapasitor
4.       Resistor
5.       Inductor
6.       Transistor
7.       Ic
Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti halnya tegangan dc pada baterai. Sinyal ac yang tidak diinginkan ini dinamakan ripple. Faktor ripple adalah besarnya prosentase perbandingan antara tegangan ripple dengan tegangan dc yang dihasilkan.
Untuk memperkecil nilai ripple dapat digunakan filter kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin kecil nilai tegangan ripple. Untuk memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang tetap, maka dapat digunakan sebuah IC regulator 78xx untuk catu daya positif dan IC regulator 79xx untuk catu daya negatif. (xx adalah nilai tegangan yang dikeluarkan dari regulator tersebut)
1.        Transformator
Merupakan sebuah komponen elektronik yang berguna untuk menurunkan tegangan dengan tipe CT (center). Trafo jenis ini memiliki keluaran tegangan yang simetris pada kumparan sekundernya yang dibatasi oleh sebuah garis tengah CT. Karakteristik trafo CT sebagai berikut :
·         Tegangan Input primer : 110V / 220V @ AC 50 Hz
·         Tegangan Output Sekunder : 3V/4,5V/6V/7,5V/9V/12V/18V/24V
·         Arus output sekunder : 0,5 – 10 Ampere
            Trafo CT biasa digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penurun tegangan dari tegangan PLN (220V) menjadi tegangan yang lebih rendah.
2.      Dioda Bridge
            Dioda bridge adalah diode silikon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen dan biasa digunakan sebagai penyearah pada rangkaian catu daya. Ukuran diode bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.
3.       Kapasitor Polar
            Elektroda pada kapasitor polar terbuat dari bahan alumunium yang menggunakan membrane oksidasi tipis. Karakteristik utama kapasitor polar adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat memasangnya pada rangkaian. Jika pemasangannya terbalik, kapasitor akan rusak bahkan meledak. Biasanya, tegangan kerja kapasitor sebesar 2 kali tegangan catu daya. Misalnya, kapasitor diberikan catu daya dengan tegangan 5 volt, artinya kapasitor harus memiliki tegangan kerja minimum 2x5 = 10 volt. Umumnya kapasitor polar digunakan pada rangkaian catu daya, low pass filter, dan rangkaian pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa digunakan pada rangkaian dengan frekuensi tinggi.
4.       Resistor
            Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan umumnya  terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega).  Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
5.       Resistor Daya
            Resistor ini digolongkan sebagai resistor power karena bessarnya dispasi daya yang dapat ditahan. Bentuknya sama dengan resistor pada umumnya tetapi ukurannya lebih besar.
Transistor TIP2955
            Merupakan jenis NPN transistor daya negative yang biasa digunakan bersama transistor 3055. Karakteristik transistor TIP2955 sebagai berikut :
·         Tegangan maksimum kolektor-emitor (Vce): -70 volt
·         Tegangan maksimum kolektor-basis (Vcb): -100 volt
·         Tegangan maksimum emitor-basis (Veb); -7 volt
·         Arus kolektor konstan : 15 Ampere
·         Dispasi daya: 90 watt
·         Kemasan : SOT-93
6.      IC Regulator
78xx
Merupakan IC regulator/penurun linier tegangan positif arus DC. Nilai xx pada seri 78 adalah nilai tegangan keluaran yang diinginkan. Misalnya, 7805 akan mengeluarkan tegangan 5 volt. Karakteristik IC 78xx Sebagai berikut :
·         Tegangan catu daya minimum = 7 volt
·         Tegangan catu daya maksimum = 40 volt
·         Nilai tegangan keluaran berdasarkan kode xx = 5,6,8,9,10,12,18,24 volt
·         Arus keluaran maksimum = 1 Ampere
·         Tipe regulasi tegangan = linier
·         Kemasan = TO-220
79xx
            Merupakan IC regulator/penurun linier tegangan negatif arus DC. Nilai xx pada seri 79 adalah nilai tegangan keluaran yang diinginkan. Misalnya, 7905 akan mengeluarkan tegangan 5 volt. Karakteristik IC 79xx Sebagai berikut :
·         Tegangan catu daya minimum = -25 volt
·         Tegangan catu daya maksimum = -7 volt
·         Nilai tegangan keluaran berdasarkan kode xx = -5,-6,-8,-9,-10,-12,-18,-24 volt
·         Arus keluaran maksimum = 1 Ampere
·         Tipe regulasi tegangan = linier
·         Kemasan = TO-220
7.      LED
 Karakteristik LED :
·         Warna Cahaya: - super bright red (624-630 nm)
·         super bright green (567-573 nm)
·         Jenis Lensa : white clear
·         Tegangan maju diode : 2,1-3,2 volt
·         Arus maju diode : 20mA
·         Material LED : lnGaN-GaAllnP
8.      Fuse / Sekering
            Suatu peralatan proteksi yang umum digunakan, Sekering adalah suatu peralatan proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebihan yang mengalir dan memutuskan rangkaian dengan meleburannya elemen sekering.
                                         Gambar Rangkaian Catu Daya +5 Volt dan -5 Volt


                                 Gambar FlowChart Rangkaian Catu Daya +5 Volt dan -5 Volt
Peralatan yang dibutuhkan
1)      Obeng
2)      Gergaji besi mini
3)      Tang penjepit
4)      Solder
5)      Tang potong
6)      Timah
7)      Konektor
8)      Kabel
9)      Multimeter
10)   Saklar on/off
11)   Penyedot timah
12)   Mur
13)   Sekrup
14)   Bor mini
15)   Nampan
Bahan yang dibutuhkan
1)      Papan PCB
2)      Larutan FeCl3
3)      Kertas kalender
Langkah - langkah pembuatan catu daya +5 volt dan -5 volt
1)      Membuat jalur PCByang telah didesain sebelumnya pada software yang telah disediakan
2)      Teliti kembali jalur yang telah dibuat agar tidak salah
3)      Jika benar-benar siap, selanjutnya di print dengan menggunakan kertas kalender
4)      Persiapkan PCB yang akan dibuat
5)      Tempelkan dari jalur PCB pada kertas kalender ke papan PCB dengan menggunakan pemanas
6)      Setelah pemanasan selesai, biarkan jalur PCB tersebut sampai dingin
7)      Jika papan PCB sudah dingin, rendam papan PCB dengan air selama kurang lebih 30 menit
8)      Persiapkan larutan FeCl3 (feriklorit) pada nampan yang sudah tersedia
9)      Jika PCB benar-benar sudah dingin, masukkan papan PCB tersebut ke larutan FeCl3
10)   Goyang-goyangkan larutan tersebut, agar kadar tembaga yang tidak tertutupi oleh jalur yang telah dibuat cepat hilang
11)   Dan usahakan tembaga yang tidak tertutupi oleh jalur benar-benar bersih
12)   Setelah itu angkat dan bersihkan dengan sikat yang sudah di lumuri sabun pada jalur papan PCB yang bersih
13)   Setelah itu dibor dengan bor mini dengan ukuran 0,8 dan 1 mm pada jalur tersebut
14)   Periksa kembali apakah jalur sudah dibor semua
15)   Pasang komponen pada jalur PCB dengan baik dan benar
16)   Solder pada kaki-kaki komponen yang sudah terpasang PCB
17)   Periksa kembali solderannya apakah ada jalur yang menempel, agar jika saat di coba tidak short
18)   Periksa lagi dengan benar apakah sudah sesuai dengan gambar rangkaian dari input sampai outputnya
19)   Tempatkan PCB rangkaian catu daya tersebut pada box, agar terjaga kerapiannya
20)   Catu daya dengan keluaran +5 volt dan -5 volt, selesai dan siap digunakan
Mudahkan !!!!!!!!!
Jika berminat silahkan buat,
yang terpenting setelah semua rangkaian catu daya tersebut selesai, ukur dengan menggunakan alat multimeter untuk mengukur tegangan keluarannya. Jika keluaran/outputnya m,endekati +5 volt dan -5 volt, maka rangkaian catu daya tersebut berhasil.
Sumber: