Android


Tip Memilih Ponsel Android

Sudah memutuskan untuk memiliki sebuah ponsel Android ? Jangan asal memilih dan membeli ponsel, ada beberapa hal yang mesti Anda pertimbangkan dahulu dalam memilih. Pertimbangan pertama tentu harga, karena ponsel ini termasuk kelas ponsel pintar maka harganya pun rata-rata masuk ke dalam kelas menengah ke atas. Jika dana tidak menjadi persoalan, faktr lain juga mesti diperhatikan, mulai dari spesifikasi hardware, fitur, dan sebagainya.

Komponen Pertimbangan
            Butuh prtimbangan khusus ketika hendak memeli sebuah ponsel Android. Ini dikarenakan semakin banyaknya tipe baru serta perkembangan system Android yang cepat. Bayangkan saja, dalam setahun direncanakan ada dua versi baru dari system operasi tersebut yang akan dirilis. Tantangan memilih Android terletak pada varian pilihan. Android tidak seperti iPhone yang hanya memiliki satu-dua pilihan tipe. Tidak juga seperti ponsel Symbian yang hanya didominasi satu merk ponsel. Di kalangan Android, ada puluan seri dan merk ponsel dari berbagai merk, termasuk produk dari vendor-vendor lokal.
            Inilah beberapa hal yang layak Anda pertimbangkan dalam memilih ponsel Android.
·         Fitur Dasar
Beberapa fitur standar di ponsel Android, sseperti kamera, layar sentuh, GPS, dukungan konektivitas mobile, sensor accelerometer, dan radio. Ceklah apakah fitur-fitur dasar tersebut tersedia karena fungsi system akan semakin maksimal jika fitur-fitur tersebut tersedia. Jika sudah tersedia, baru Anda mempertimbangkan untuk mencari fitur tambahan lain, seperti misalnya kamera depan untuk video call, system operaasi terbaru, konektivitas jenis baru. Banyak ponsel Android yang  tidak memiliki kamera ini, jadi jika Anda menginginkannya carilah fitur tambahan tersebut. Biasanya, semakin lenkap fitur sebuah ponsel, harganya pun akan mengikuti, alias semakin mahal.
Umumnya konektivitas yang tersedia di ponsel Android meliputi Wi-Fi, 3G, dan Bluetooth. Rata-rata ponsel jenis ini pun memiliki fitur GPS untuk mendeteksi koordinat lokasi pengguna dan bergua untuk pemetaan serta navigasi online.

·         Merek Dan Harga
Pertimbangan aspek dasar seperti harga dan status barang (bergaransi resmi atau black market). Awal kemunculannya, ponsel ini dibandrole  di nilai kisaran Rp 3,5 juta ke atas, maka kini Anda bisa mendapatkan ponsel Android dengan harga dibawah 2 juta. Tentu saja soal harga ini tergantung kualitas dan fitur yang ditawarkan ponsel tersebut. Anda fanatic kesebuah merek ? Boleh saja memilih seri dari merek yang disukai, namu belum tentu fitur tambahan yang diinginkan tersedia di seri ponsel dari merek tersebut. Selain itu, hal ini juga menyagkut keterbaruan sistem. Maklum, keungulan android bukan hanya terletak pada hardware (yang ditonjolkan oleh vendor) namn juga sistem operasi. Karenanya keterbaruaan sistem menjadi hal penting dan akan selalu ada penyempurnaan dan inovasi baru. Yang prlu diingat adalah tidak semua ponsel android bisa di-upgrade ke versi yang lebih baru. Ini menyangkut kebijakan dan inisiatif dari masing-masing vendor. Ketika Google mengeluarkan versi Android baru, ketersediaan update tersebut untuk penggunanya ada di pihak vendor, bukan Google.
Boleh jadi, meski ponsel Anda berfitur bagus namun update sistem tidak dapat dilakukan karena pihak vendor tidak menyediakannya. Sistem Android sendiri memiliki kompatibelitas berbeda untuk masing-masing seri dan merek ponsel. Anda tidak sembarang melakukan upgrade untuk ponsel jenis tertentu dengan menggunakan firmware milik seri dan merek ponsel Android lain. Lagkah cerdas untuk mengatasinya adalah dengan memilih merek ponsel di mana vendornya selalu mengikuti dan menyediakan update firmware sistem Android terbaru.

·         Sistem Operasi
Sistem operasi Android yang digunakan oleh vendor ponsel sebenarnya memiliki lisensi yang berbeda-beda, hanya saja hal ini tidak dicantumkan di spesifikasi ponsel. Pada dasarnya, Google mendistribusikan Android melalui dua skema peggunaan, yakni model Google Mobile Service (GMS) dan Open Handset Distribution (OHD).
Ponsel-ponsel yang mengadopsi sistem GMS akan mendapat fasilitas penuh, termasuk layanan dari Google dan Android Marketplace. Sementara Android jenis OHD tidak mendaopat kedua layanan tersebut, baik layanan Gmail ataupun posar online Android Market. Meski tidak lengkap, namun ponsel Android jenis OHD dibandrole lebih murah. Rata-rata ponsel Android yang ada sekarang sudah menggunakan model GMS. OHD hanya menggunakan pirnti khusus seperti desktop phone berbasis Android.
Sudah ada tujuh versi Android yang sudah dirilis oleh Google, mulai dari versi 1. 1, hingga yang terbaru versi 4. 3 (Jelly Bean). Versi terbaru tentunya akan memberikan fitur dan kinerja yang lebih baik. Sebaiknya pilih ponsel yang versi anyar, sebab perbedaan ditap versi cukup terasa. Jika pun tidak menggunakan sistem terbaru, paling tidak spesifikasi ponsel menyatakan bahwa sistem bawaan ponsel tersebut dapat di-upgrade. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, sebaiknya carilah vendor (atau merek) ponsel yang sering melakukan update sistem atau firmware.

·         Prosesor
Prosesor menentukan kinerja ponsel dalam menjalankan fitur dan aplikasi-aplikasi yang ada di ponsel. Saat ini umumnya prosesor yang dipakai di ponsel Android adalah keluaran dari Qualcomm dan ARM. Saat memiih ponsel, lihatlah spesifikasi prosesor yang dimilikinya.
Semakin besar kapasitas dn frekuensi prosesor, akan semaki tinggi kinerjanya. Selain prosesor, cek juga spesifikasi komponen lain, yaitu RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory). Semakin besar kapasitas keduanya, ruang install aplikasi dan kinerja aplikasi akan semakin besar dan lancer.

·         Layar
Umumnya, ponsel Android dilengkapi layar sentuh. Namun, ada banyak jenis layar sentuh yang dipakai. Layar-layar ini punya karakter dan kenyamanan tersendiri. Untuk layar sentuh, ada layar jenis resistif umumnya kurang sensitive menerima respon sentuhan jari, namun dapat bekerja dengan sempurna dengan stylus. Layar kapasitif adalah kebalikannya, di mana bekerja lebih baik ketika menerima sentuhan jari, namun tudak demikian ketika menggunakan stylus.
Jika ingin mendapatkan kualitas layar yang lebih tinggi, pertimbangkan memilih ponsel berlayar AMOLED atau SuperAMOLED. Layar ini seperti yang digunakan di iPhone, dan menampilkan visual yang lebih sempurna serta hemat konsumsi baterai.
Ukuran layar juga harus dipertimbangkan. Jika ingin mendapatkan keyboard virtual yang lebih lebar serta menonton video dengan lebih luas, ukuran layar lebih dari 3,5 inci harus dipertimbangkan. Jika ingin yang mungil, ukuran layar mungil dapat dipilih.
Namun, biasanya itu membuat control layar sentuh menjadi merepotkan karena tombol-tombol virtual yang menjadi semakin mini. Ponsel Android mungil ber-keyboard fisik dapat dipilih untuk mengatasinya.

·         Memori
Pada Android 2. 1 ke bawah, aplikasi tidak dapat diinstal di kartu memori, harus di memori internal ponsel. Jika memori terbatas, hanya sedikit aplikasi yang dapat Anda gunakan. Karena rata-rata ponsel Android masih menggunakan sistem Android 2. 1 sebagai bawaannya, pertimbangkan untuk memilih ponsel dengan memori internal cukuo besar. Semakin besar memori internal, semakin banyak pula aplikasi data kontak yang dapat disimpan di memori ponsel.
Periksa juga dukungan kapasitas memori eksternal yang dapat dipasang. Beberapa ponsel memberi dukungan kapasitas memori eksternal hingga 32GB.

·         Kontrol & Input
Model navigasi di ponsel-ponsel Android sangat beragam. Ada yang bermodus sensor optik trackpad, model gulir bola trackball, ada juga yang masih mengadopsi model tradisional D-Pad. Pemilihan jenis inikembali ke selera Anda. Namun yang perlu diperhatikan adalah posisinya. Hindari ponsel yang menempatkan tombol navigasi secara berimpitan.
Selain itu, alat input fisik seperti keyboard juga harus disesuaikan. Jika Anda kerap kerepotan atau tidak terbiasa menggunakan keyboard virtual di layar sentuh, pertimbangkan untuk memilih ponsel dengan keyboard fisik. Beberapa ponsel, seperti Motorola Milestone, LG GW620, Sony Experia X10 Mini Pro, menyediakan fitur ini dalam bentuk model ponsel sliding.


            Faktor-faktor dalam memillih ponsel Android memang harus diperhatikan dengan cermat. Misalnya saja Anda memiliki dana terbatas, Anda bisa saja memilih ponsel dengan dukungan sistem lama namun tetap berfitur bagus. Untuk mengatasi masalah keterbaruan aplikasi, bisa saja ponsel tersebut di-rooted. Intinya cari yang paling pas untuk Anda dari segi fitur dan dana. Jika ada masalah, solusi-solusi alternatif bisa ditempuh. Serunya, ponsel Android memang asik untuk dioprek.

Memahami Rooted Device
            Ada istilah rooted dalam dunia Android. Istilah ini pasti dikenal oleh para penggemar Android. Rooted adalah cara “alternatif” untuk meng-update firmware ponsel Android Anda dengan firmware yang telah dimodifikasi. Teknisnya mirip dengan istilah jailbreak di iPhone.
            Dengan melakukan root atau rooting maka Anda bisa memberikan kekuatan baru ke ponsel. Misalnya, Anda menggunakan sistem Android 2. 1 ke bawah di mana aplikasi tidak dapat diinstal di kartu memori eksternal. Dengan melakukan rooting dengan firmware yang telah termodifikasi, maka Anda bisa menginstal aplikasi di memori eksternal. Anda juga bisa mengganti themes bawaan ponsel atau menambah beragam fitur baru.
            Ponsel yan sudah di-rooted juga mempunyai kemampuan untuk menginstal aplikasi lewat Market Android dan Non-Market. Ponsel juga dapat melakukan screen capture, gampang melakukan thetering, performa ponsel yang meningkat, dan mendapatkan sejumlah aplikasi baru dari firmware modifikasi.
            Melakukan rooting cukup beresiko karena tidak semua firmware modifikasi cocok dngan semua ponsel Android. Proses ini juga dapat menghilangkan garansi. Proses kegagalan dalam proses rooting tentu ditanggung oleh Anda sendiri. Jika tidak berani melakukannya sendiri, banyak layanan yang menerima jasa rooting Android, yang biasanya bisa Anda temukan di forum-forum online khusus Android lokal.
            Rooting Android lebihh pas dilakukan untuk ponsel-ponsel Android lawas yang butuh dipacu fitur dan kemampuannya, terlebih bagi posel yang tidak disediakan update sistem baru. Meski begitu, seperti yang diungkapkan di awal, proses ini tetaplah rentan risiko, kecuali Anda berani menempuh risiko tersebut.

Akses Internet
            Penggunaan ponsel ber-Android kerap menggunakan koneksi internet. Banyak aplikasi yang dinggunakan di Android berbasis pada layanan web.
            Memilih layanan akses internet mobile yang bagus menjadi hal penting agar penggunaan Android berjalan dengan lancar. Agar, misalnya, dapat menerima e-mail terus menerus, browsing leluasa, atau mendapatkan notifikasi Facebook dan Twitter secara real-time, internet tanpa batas dibutuhkan.
            Untungya banyak operator lokal yang menawarkan paket layanan akses data mobile dengan kapasitas dan harga menarik. Paket layanan ini biasanya memiliki tariff lebih hemat.
            Pilihan paket berlangganan ini bisa Anda pilih dengan menyesuaikan layanan operator yang dilanggani atau tawaran harga paket yang murah. Beberapa operator menyediakan pilihan harga sangat ekonomis untuk berlangganan secara bulanan. Layanan paket internet mobile ini layak dipertimbangkan daripada Anda menggunaka koneksi GPRS yang saat mengaktifkan ponsel Android saja Anda harus sudah terhubung ke internet guna melakukan login ke layanan Google. Biasanya proses ini masih menggunakan koneksi GPRS yang sudah langsung aktif pada kartu-kartu selular prabayar.
            Jika kemudian Anda mengikuti sebuah paket layanan internet mobile, maka pengesetan APN (Access Point Name) dari paket layanan internet yang dilanggani harus dilakukan. Jika tidak, koneksi tetap menggunakan akses GPRS standard dan pulsa Anda (bukan biaya yang sudah dipotong untuk berlangganan paket intrnet) yang akan habis untuk koneksi ini.
            Pengesetan ini memang sedikit merepotkan. Agar benar-benar mudah, installah aplikasi bernama APN dari Android Market. Saat masih menggunakan akses GPRS standar, Android Market ini sudah dapat diakses. Setelah terinstal, Anda tinggal pilih APN yang hendak dipakai menyesuaikan layanan operator yang dipakai. Jika menggunakan Telkomsel, pilih Telkomsel, lalu tap Set APN. Begitu pun untuk pilihan operator lainnya.






Demikian tips dari saya semoga bermanfaat khususnya bagi para pengguna ponsel Android di dunia.
Apabila masih ada kekurangan dalam info ini, saya sangat mengharapkan saran dari Anda agar dapat mempublikasikan yang lebih baik lagi.



Sumber :
Buku Membedah Kehebatan Android, IT. WORKS!-Yuliandi Kusuma, PT Grasindo, anggota IKAPI, Jakarta 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar